Sukses

Novel Baswedan soal KPK Diduga Jadi Alat Politik untuk Jerat Mentan Syahrul Yasin Limpo: Jika Benar, Sangat Merusak

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diduga sudah menjadi alat politik. Beredar kabar terbaru, KPK akan menjerat Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo atas dugaan korupsi di Kementerian Pertanian.

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diduga sudah menjadi alat politik. Beredar kabar terbaru, KPK akan menjerat Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo atas dugaan korupsi di Kementerian Pertanian.

Mantan Kasatgas Penyidikan KPK Novel Baswedan menyebut, jika benar KPK menjadi alat politik, maka lembaga antirasuah sudah tak lagi bisa dipercaya sebagai penegak hukum.

"Bila benar KPK menjadi alat politik, tentu hal ini sangat merusak. Kekhawatiran tersebut sangat beralasan, karena sekarang KPK dipimpin oleh orang-orang bermasalah," ujar Novel kepada Liputan6.com, Rabu (14/6/2023).

Novel menyebut Komjen Pol (Purn) Firli Bahuri cs merupakan orang yang bermasalah. Apalagi, pimpinan KPK 2019-2023 ini sudah ada yang diganjar sanksi etik oleh Dewan Pengawas KPK, termasuk Firli Bahuri.

Bahkan, Lili Pintauli Siregar mengundurkan diri lantaran diduga menerima gratifikasi MotoGp Mandalika. Lili mengundurkan diri sebelum dijatuhi sanksi etik.

Dan kini, Dewas KPK tengah mengusut dugaan dua pelanggaran etik Firli Bahuri, yakni soal dugaan pembocoran penyelidikan di Kementerian ESDM dan pemberhentian dengan hormat Brigjen Endar Priantoro dari jabatan direktur penyelidikan KPK.

2 dari 2 halaman

Harap Kasus Internal KPK Diusut

Novel berharap kasus-kasus di dalam internal KPK lainya bisa diusut.

"Kita sekarang justru sedang menunggu kasus-kasus korupsi di internal KPK diusut. Karena ketika korupsi di internal KPK tidak diusut, maka sulit bisa percaya terhadap KPK," kata Novel.

Â